Pengalaman Diterima Magang di Puma

Puma. Salah satu brand olahraga yang terkenal di dunia. Sebelumnya, saya kurang mengidolakan brand yang satu ini, saya lebih memilih nike sebagai jagoan saya untuk pilihan brand olahraga, selain karena dulu Puma identik dengan bajunya bajunya yang super ketat, menurut saya model model sepatunya kurang catchy dipandang. Tapi, belakangan ini saya mulai melirik puma sebagai yang patut diperhitungkan, melihat dari desain jersey AC Milan, saya mulai melihat puma sebagai pendobrak dari dominasi nike dan adidas yang belakangan ini menurut saya seperti gak ada gairah lagi.

Kekaguman saya bertambah untuk Puma saat mereka berhasil menggandeng Manchester City untuk apparel utama mereka. Awalnya ragu, apakah Manchester City akan seperti Arsenal saat bersama puma yang super press body? untungnya tidak, Manchester City menjadi sangat catchy saat bersama Puma, dibandingkan sebelumnya dengan nike yang sangat boring


Kali ini saya akan bahas tentang suatu hal yang bisa jadi yang terbaik dalam hidup saya, dan berhubungan dengan Puma. Yes, saya berhasil diterima magang di Puma Headquarters di Jerman!
Sulit dipercaya memang bagaimana proses saya berhasil sampai sini dan bisa berkesempatan untuk magang di Puma HQ, sepertinya baru kemarin saya belajar mendesain di rumah teman saya dan merasa sangat minder dengan orang orang lain yang desainnya sangat jauh diatas saya.

Saya akan mencoba bercerita bagaimana saya bisa berkesempatan untuk magang di Puma HQ, saya berharap akan banyak orang yang terinspirasi untuk terus berjuang dengan mimpinya dan tidak pernah menyerah walaupun berulang kali gagal.

Semua dimulai dari saya SMA, saat dimana saya melihat bagaimana kakak saya bisa berkesempatan magang di MTV London, dari situ saya merasa termotivasi agar bisa mengikuti jejaknya dan melakukan hal yang sama, saya melihat bagaimana bisa seseorang yang hanya bermodal berani bermimpi bisa mewujudkan cita citanya untuk ke eropa.

Saat itu juga saya bermotivasi untuk punya mimpi besar dan terus percaya akan mimpi saya sendiri.


Saat kuliah saya berkesempatan untuk kuliah di tempat yang sama dengan kakak saya namun beda prodi, bermodalkan cerita cerita motivasinya saya mulai menyusun rencana agar bisa mengikuti jejaknya agar bisa menembus batas yang ada dan meraih impian yang terlihat mustahil itu.

Di kampus, magang adalah salah satu syarat wajib untuk lulus, saya mulai memikirkan untuk bisa magang di luar negri, dimanapun tempatnya yang penting di luar negri. Meskipun saya juga tidak tahu apakah saya bisa berangkat kesana, yang terpenting untuk saya adalah percaya dan yakin akan mimpi saya sendiri.
Magang dijadwalkan semester 7 dan saya pun mulai rajin untuk apply dan mencari info dari semester 5.
Sudah lama saya bermimpi untuk bisa ke Manchester dan menonton Manchester City secara langsung, fokus saya adalah mencari magang di daerah Manchester atau daerah sekitarnya.
Saya terus apply dan menyebarnya keseluruh studio design, agency desain, perusahaan besar yang ada disana. Namun begitulah hidup, kadang realita tidak berjodoh dengan ekspektasi yang ada.
Saya pun mendapatkan hasil nihil dari perburuan tempat magang saya yang saya lakukan semenjak semester 5 tersebut, walaupun sudah sekitar 400 an lebih saya apply CV dan portfolio saya kemana mana. Namun, saya hanya mendapatkan 5 respon yang hasilnya nihil juga.


Sampai akhirnya pada bulan oktober 2019 disaat saya asik bermain instagram saya tidak sengaja melihat akun instagram Puma, saya melihat ada yang beda dengan foto profilnya, saya pun penasaran dan mulai mencari tahu, ternyata itu adalah fanart untuk logo Puma.

saya pun mencari tahu tentang hal tersebut dan menemukan bahwa Puma sedang memberi kesempatan bagi siapapun kreator yang ingin berkreasi dengan logo puma untuk menguploadnya di instagram dan bagi siapa yang terpilih akan diadu vote dan followers pun akan memilih siapa yang berhak menjadi foto profil puma selama 2 minggu.


Saya selalu percaya bahwa setiap sesuatu punya makna dibaliknya, saya pun berpikir bahwa kejadian tersebut adalah tanda bahwa saya harus ikut membuat kreasi logo Puma

Saya selalu percaya bahwa setiap sesuatu punya makna dibaliknya, saya pun berpikir bahwa kejadian tersebut adalah tanda bahwa saya harus ikut membuat kreasi logo Puma
Saya adalah orang yang percaya bahwa segala sesuatu punya formulanya, baik itu hidup, belajar, bergaul, dll. Saya bisa tahu apakah saya harus ikut sesuatu atau tidak, apakah ada untungnya atau tidak, apakah akan berdampak bagi saya atau tidak.

Tanpa pikir panjang saya langsung membuat konsep yang memang sering muncul disaat saya bersemangat untuk melakukan sesuatu, saya pun membuatnya dan langsung mengeksekusi saat itu juga. Walaupun saat itu banyak sekali tugas yang harus saya lakukan.

Dalam proses pembuatannya saya sangat bersemangat dan menumpahkan rasa sayang saya kepada ilustrasi itu, seseorang pernah berkata kepada saya bahwa karya yang kita buat dapat diartikan sebagai anak kita sendiri, maka dari itu saya bisa katakan jika saya membuat karya saya harus menyalurkan rasa sayang saya, rasa cinta saya, dan semangat saya dalam proses pembuatannya. Hasilnya pun akan sangat berbeda antara karya yang benar benar saya sayang dan tidak.

Berikut adalah hasilnya:


Setelah menunggu seminggu saya sangat senang dan puas saat karya saya menjadi salah satu yang terpilih untuk dipilih sebagai pemenang. Namun saya harus melawan salah satu seniman yang sudah cukup punya banyak followers di instagram.


Beruntungnya, indonesia adalah salah satu negara yang punya kekuatan besar di netizennya, saya pun sangat terbantu dengan teman teman saya yang tidak perlu saya jelaskan bagaimana sayangnya saya dengan mereka. Karya saya pun menang dan berhak menjadi foto profil dari akun official Puma yang followersnya lebih dari 3 juta dan diikuti Selena Gomez dan Cara Delevingne tersebut, saya yakin Selena Gomez tersenyum ketika melihat karya saya.

Sebuah hal kecil memang, namun berimpact sangat besar dalam hidup saya, salah satu pencapaian yang bisa saya banggakan bahwa gambar juga bisa besar jika ditekuni dengan keyakinan.

Seperti kebanyakan hal besar, semua pun akhirnya juga padam. Saya tetap harus belajar lagi dan terus improve karya saya dan tidak puas dengan hanya menang challenge ini.
Saya kembali dengan kesibukan saya mencari magang, dan saya punya target pada bulan November 2019 saya harus sudah dapat magang.

Di tengah keputusasaan saya mencari tempat magang, saya pun melihat kembali karya karya lama saya dan melihat juga karya logo Puma yang telah saya buat dan berfikir, “Bagaimana kalau saya coba apply di Puma?”
Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya sangat percaya dengan segala sesuatu pasti ada alasannya. Saat itu juga saya membuka web resmi Puma dan mencari kolom lowongan pekerjaannya dengan keyword “Internship”
Beberapa opsi pun muncul, namun hanya 1 yang sangat pas dengan apa yang saya cari, yaitu Creative Marketing.
Tanpa pikir panjang, saya pun mencoba apply posisi tersebut.
Saya adalah tipikal orang yang kurang percaya jalur birokrasi yang menurut saya sangat bertele-tele, ribet, dan kemungkinan dapatnya kecil.
Namun untuk satu ini saya sangat yakin bahwa saya harus apply, paling tidak mencoba.
Saya pun mengisi seluruh hal yang diminta di form apply tersebut, sangat banyak dan sangat membuat saya malas untuk mengisinya, namun keyakinan saya membuat saya semangat untuk mengisi semuanya. Setelah apply saya pun kembali apply ke perusahaan yang lain sambil terkadang melamun memikirkan bagaimana saya bisa dapat magang di luar negeri.

Sekitar 2 minggu setelah apply, setelah tidur siang yang menyenangkan, saya terbangun oleh sebuah balasan email dari Puma (sebuah hal yang baik untuk terbangun dari tidur siang)
Saya yang masih setengah sadar saat itu masih menganggap itu adalah bagian dari mimpi saya.

Email nya berisikan sebuah konfirmasi bahwa mereka telah melihat pengajuan magang saya dan meminta saya untuk mengirimkan beberapa portofolio yang saya punya, mereka juga menanyakan apakah saya bisa interview pada waktu yang mereka tentukan.
Saya tidak bisa menggambarkan bagaimana shock-nya saya saat itu. Hal yang sangat mengejutkan bagi saya dengan bagaimana mereka merespon pengajuan magang saya, mengingat bagaimana sebelumnya saya sangat jarang mendapatkan balasan respon untuk pengajuan saya, apalagi sampai tahap interview.
Tanpa pikir panjang saya langsung bergegas membalas email mereka dengan hati hati (saya takut ada salah salah kata)

Bersama perasaan yang tidak karuan, saya mempersiapkan interview saya.
Pada waktu interview saya tidak bisa menyembunyikan bagaimana grogi nya saya saat itu, kata demi kata keluar begitu saja dan saya hanya berbicara apa yang ada di kepala saya, kata kata yang sudah saya siapkan sebelumnya lenyap begitu saja saat interview di mulai.
Beberapa pertanyaan saat interview adalah, jelaskan tentang dirimu secara singkat, apa saja yang sudah kamu lakukan, apa tujuan mu, apakah kamu bisa bekerja secara team, dll. Pertanyaan yang cukup sering ditemukan di interview interview lain menurut saya.
Mereka juga menjelaskan bahwa magang akan dilakukan selama 6 bulan dengan sistem payment internship. Waktu yang cukup lama untuk sebuah magang.

Pada akhir interview saya meminta maaf kalau saya sangat gugup karena saya masih tidak bisa percaya bagaimana perusahaan seperti Puma dapat melihat dan menerima pengajuan aplikasi magang saya, saya juga mengatakan bahwa saya grogi karena Puma adalah sponsor utama Manchester City tahun ini dan saya sudah sangat suka Manchester City dari lama, sebuah kebetulan yang tidak bisa saya percaya.
Setelah interview selesai saya masih dihantui oleh kekhawatiran apakah saya akan lolos atau tidak, saya lupa bertanya kapan hasilnya akan diumumkan (saking gugupnya).

Seminggu setelah dihantui ketakutan saya tiba tiba mendapatkan sebuah email yang saya sendiri tidak bisa menggambarkan bagaimana merinding dan hampir pingsan nya saya waktu itu, email pengunguman dari puma.
Baru saya membaca awal kalimatnya saya sudah tidak bisa berhenti tersenyum dan kegirangan senang karena saya diterima untuk magang di Puma.
Entah apa yang saya pikirkan waktu itu, saya langsung memeluk teman satu kamar saya Charlie sekitar hampir 10 menit sambil dia tidak tahu apa yang membuat saya memeluknya.
Setelah saya ceritakan dia memeluk saya kembali untuk hampir 10 menit haha.

Saya juga langsung mengabarkan pacar saya waktu itu dan anggota keluarga saya. Rasanya seperti lolos SNMPTN untuk kedua kalinya.


Saya diberitahu kakak saya untuk membaca email secara keseluruhan terlebih dahulu (saya lupa belum baca seluruh email). Setelah membaca email lagi, saya langsung dibuat pusing, ternyata banyak sekali persyaratan yang mereka minta untuk selanjutnya. Segala persyaratan pun saya baca dan pelajari dengan tenang agar tak ada yang saya lewatkan dan saya salah kerjakan.

Berikutnya saya harus mengurus seluruh persyaratan yang mereka minta dan membuat izin visa dan tinggal untuk berangkat ke Jerman. Saya akan bercerita lagi setelah saya sampai disana dan menjalankan magang saya. Saya berharap semua lancar dan saya mendapatkan banyak pengalaman berharga disana.

Semoga cerita pengalaman saya dapat bermanfaat dan memotivasi semua orang untuk tetap percaya pada sebuah mimpi, sebesar apapun itu. Saya percaya bahwa tak ada seseorang yang terlalu kecil untuk sebuah mimpi, sebesar apapun itu. Jika bukan kalian yang percaya mimpi kalian sendiri, lalu siapa lagi?

Terima kasih telah membaca cerita saya.

Komentar

  1. Mantap dan keren, semoga bisa menginspirasi mhsw DKV FSRD ISI Surakarta lainnya...Sukses dan kampus ikut bangga.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hidup dan Belajar di Filipina

Hagia Sophia dan Dampaknya Bagi Saya